Panduan Evaluasi Vendor TI untuk Perusahaan

Memilih vendor TI bukan sekadar harga murah atau fitur mentereng. Proses Evaluasi Vendor TI harus sistematis agar implementasi teknologi mendukung tujuan bisnis.

Kriteria Utama Vendor TI

Reputasi dan Track Record

Lihat portofolio proyek sejenis, testimoni, dan studi kasus.

Kesesuaian Fitur

Fitur harus align dengan kebutuhan—misal ERP untuk manufaktur vs CRM untuk sales-driven perusahaan.

Keamanan dan Kepatuhan

Pastikan vendor patuh GDPR, ISO 27001, atau sertifikasi lokal sesuai industri.

SLA dan Dukungan

Response time, maintenance window, dan eskalasi masalah yang transparan.

Scalability dan Integrasi

Kemampuan menambah kapasitas dan mengintegrasi dengan sistem existing.

Proses Evaluasi Bertahap

  1. Kebutuhan Bisnis
    List requirement fungsional dan non-fungsional.
  2. Penyaringan Awal
    Shortlist 5–7 vendor berdasarkan riset pasar dan referensi internal.
  3. RFP/RFQ
    Kirim Request for Proposal (RFP) atau Request for Quotation (RFQ) dengan detail spesifikasi.
  4. Demo dan Proof of Concept
    Minta demo live dan jalankan PoC untuk validasi kemampuan teknis.
  5. Due Diligence
    Telusuri aspek legal, finansial, dan reputasi vendor.
  6. Negosiasi Kontrak
    Tawar SLA, pricing model (capex vs opex), dan hak kekayaan intelektual.
  7. Penandatanganan dan Onboarding
    Susun project plan, kickoff meeting, serta training awal.

Tips Sukses

  • Stakeholder Involvement: Libatkan TI, legal, keuangan, hingga user akhir.
  • Scorecard Evaluasi: Gunakan matriks scoring untuk membandingkan vendor secara objektif.
  • Pilot Project: Implementasi skala kecil sebelum full roll-out.

Dengan Panduan Evaluasi Vendor TI yang matang, perusahaan bisa meminimalkan risiko teknis dan finansial, serta memastikan solusi mendukung pertumbuhan jangka panjang.